Senin, 06 Juni 2016

NUKLIR, SOLUSI ENERGI MASA DEPAN

Nuklir, solusi energi masa depan Selasa (3/5/2016) Mahasiswa UIN Jakarta Prodi Pendidikan Fisika melakukan kunjungan ke Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN), membuat kami banyak mengerti tentang ilmu nuklir. Tidak hanya itu di sana juga dijelaskan tentang miskonsepsi tentang nuklir oleh sebagian masyarakat di Indonesia padahal dalam hal ini BATAN sudah memberikan banyak sosialisasi tentang nuklir itu sendiri. Mengapa BATAN berupaya terus untuk memberikan suatu pemahaman terhadap masyarakat tentang Nuklir? Karena energi nuklir merupakan suatu energi alternatif yang dapat digunakan untuk mengantikan energi yang lainnya. Perlu diketahui bahwa energi nuklir adalah sumber energi yang berasal dari reaksi berantai bahan-bahan radioaktif yang terjadi dalam sebuah reaktor. Energi yang dihasilkan dari proses ini sangatlah besar. Dalam hitungannya yaitu 1 gram zat radioaktif dapat menghasilkan listrik 50.000 kwh jam, jadi sangat baik digunakan untuk memenuhi kebutuhan listrik. Oleh karena itu penulis membuat artikel ini bertujuan untuk memberikan sedikit informasi agar masyarakat menyadari betapa pentingnya energi nuklir sebagai energi masa depan bumi kita. Karena dalam beberapa penelitian nuklir merupakan sebuah alternatif pilihan untuk dijadikan sebuah energi. Untuk lebih memahami dan mengerti tentang Nuklir bisa kunjungi ke laman/website www.batan.go.id

Minggu, 29 Juni 2014

APLIKASI COGNITIVE PSYCHOLOGY


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran                           :  Fisika
Kelas                                            :  XII (Umur 18 Tahun)
Materi Pokok                              :  Medan Magnet / Semester 1
Tahap                                          :  Operasional Formal

1.      Kompetensi Dasar dan Indikator
1.1     Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang aspek fisik dan  kehidupan dalam ekosistem dan peranan manusia dalam lingkungan serta mewujudkannya dalam pengamalan ajaran agama yang dianutnya. (Spiritual )
Indikator:
1)      mengagumi ciptaan Tuhan dan dimanfaatkan sebaik mungkin ciptaannya.
2.1     Menunjukkan perilaku ilmiah dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud penguasaan materi dan pemahaman untuk mengimplementasi sikap dalam melakukan baik pengamatan, percobaan dan/atau berdiskusi.  (Afektif)
Indikator:
1)      memiliki rasa ingin tahu
merupakan perkembangan konsep diri dan emosi ( PB 9 ).

Nasoetion (Hadi dan Permata, 2010:3) berpendapat rasa ingin tahu adalah suatu dorongan atau hasrat untuk lebih mengerti suatu hal yang sebelumnya kurang atau tidak kita ketahui. Rasa ingin tahu biasanya berkembang apabila melihat keadaan diri sendiri atau keadaan sekeliling yang menarik. Dari pengertian ini, berarti untuk memiliki rasa ingin tahu yang besar, syaratnya seseorang harus tertarik pada suatu hal yang belum diketahui. Keterkaitan itu ditandai dengan adanya proses yang berpikir aktif, yakni digunakannya semua panca indera yang kita miliki secara maksimal. Pengaktifan bisa diawali dengan pengamatan melalui mata atau mendengar informasi dari orang lain. Saat mendapatkan data dari berbagai sumber, maka kaitkan data tersebut satu sama lain sehingga menimbulkan suatu fenomena , yakni sembarang objek yang memiliki karakteristik yang dapat diamati. Sulistyowati (2012 : 74) berpendapat ingin tahu adalah sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari apa yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar.
2)      Menunjukkan ketekunan dalam belajar yang dilakukan secara individu maupun kelompok.
Merupakan perkembangan konsep diri dan emosi (PB 9)

Perhatian, komitmen dan ketekunan siswa adalah tiga unsur yang sangat penting dalam peningkatan kualitas pembelajaran. Dakir ( 1993 : 114 ) mendefinisikan perhatian sebagai Keaktifan peningkatan kesadaran seluruh fungsi jiwa yang dikerahkan dalam pemusatannya kepada barang sesuatu, baik yang di dalam maupun yang ada di luar. Dengan demikian, maka perhatian siswa dapat diartikan sebagai keaktifan peningkatan seluruh fungsi jiwa yang dikerahkan dalam pemusahannya kepada proses belajar, baik ketika berada di ruang kelas maupun ketika belajar sendiri. Dalam hal ini siswa mampu konsisten dalam belajar , ketika siswa mampu mengkondisikan diri baik dalam belajar secara individu maupun kelompok maka disitulah siswa dapat mengetahui konsep diri dan mampu mengontrol emosinya. Penguasaan kognitif dapat membuat kepercayaan diri yang sangat berpengaruh untuk belajar secara individu maupun kelompok.
3.1  Menguraikan fenomena magnet dan menjelaskan karakteristik magnet, serta aplikasinya.(PB 8 : Perkembangan kognitif)
Indikator:
1)      Menerangkan pengertian magnet , medan magnet dan kuat magnet
2)   Membuktikan adanya medan magnet pada suatu magnet
3)      menjelaskan proses pembuatan magnet secara sederhana   
4)      membedakan pembuatan magnet secara sederhana dengan magnet secara eletromagnetik.

Perkembangan kognitif merupakan dasar bagi kemampuan anak untuk berpikir. Hal ini sesuai dengan pendapat Ahmad Susanto (2011: 48) bahwa kognitif adalah suatu proses berpikir, yaitu kemampuan individu untuk menghubungkan, menilai, dan mempertimbangkan suatu kejadian atau peristiwa. Jadi proses kognitif berhubungan dengan tingkat kecerdasan (intelegensi) yang menandai seseorang dengan berbagai minat terutama sekali ditujukan kepada ide-ide belajar. Perkembangan kognitif karena dalam bab ini menerangkan secara pengetahuan dan dapat disimpulkan siswa belajar hanya dengan pengetahuannya saja.
4.1  Membuat laporan hasil penyelidikan tentang pembuatan magnet secara sederhana yaitu dengan cara menginduksinya. ( PB 3 : Perkembangan psikomotorik )
Indikator:
1) Menyajikan laporan sederhana hasil pengamatan pembuatan magnet dengan cara menginduksinya.
2)   Menunjukkan adanya magnet pada suatu benda yang sudah di induksi / di buat secara sederhana.

Ranah psikomotorik adalah ranah yang menitikberatkan kepada kemampuan fisik dan kerja otot ( Bloom 1979). Dalam pengembangannyapun mata pelajaran yang berkaitan dengan psikomotor adalah mata pelajaran yang lebih beorientasi pada gerakan dan menekankan pada reaksi–reaksi fisik dan keterampilan tangan. Keterampilan itu sendiri menunjukkan tingkat keahlian seseorang dalam suatu tugas atau sekumpulan tugas tertentu. Psikomotorik karena dalam pengambilan kata-kata yang terkait itu menunjukkan hal ini harus nyata, oleh karena itu dalam proses belajar kognitif memerlukan keseriusan dalam perkembangan menuju psikomotorik..

2.      Tujuan Pembelajaran
a)      Kognitif
v  Siswa dapat menyebutkan bahan-bahan yang mengandung unsur magnet (C1) Alasan : digunakannya kata menyebutkan karena dalam kemampuan internal siswa diharuskan mengetahui terlebih dahulu , ketika siswa tersebut sudah mengetahui bahan-bahan yang mengandung magnet maka dari itulah siswa dapat mengerti dan melangkah ketahap pemahaman berikutnya.
(dalam proses menyebutkan siswa menunjukkan tingkat perkembangan kognitifnya , karena pengetahuan dapat didapat dari berbagai sumber)

v  Siswa Mampu mengidentifikasi macam-macam magnet (C1)
Alasan : setelah menyebutkan bahan-bahan yang mengandung magnet kita mampu mengidentifikasi macam-macam magnet , karena magnet terbentuk dari 2 bahan dan kegunaanyapun berbeda. Maka dari itu cocok ketika menggunakan kata mengidentifikasi .
( meningkatkan perkembangan kognitif melalui identifikasi suatu masalah dengan kata lain siswa mempunyai tingkatan pemahaman setelah tadi dapat menyebutkan )

v  Menjelaskan fungsi magnet dalam kehidupan sehari-hari (C2)
Alasan : setelah mengidentifikassi macam-macam magnet kemudian siswa dituntut mampu menjelaskan fungsinya dalam kehidupan
(kemampuan dalam pemahaman suatu materi yang berkelanjutan dan meningkat merupakan perkembangan kognitif)

v  Memberikan contoh tentang kegunaan magnet dalam kehidupan sehari-hari (C2)
Alasan : sesuai dengan indikator pencapaian pembelajaran , untuk itu cara/ metode yang digunakan dengan cara pemahaman kemudian memberikan contoh tentang kegunaan dan penerapannya.
(dengan proses memberikan contoh ini siswa dapat mengembangkan kognitif terutama dan didukung dalam pengembangan konsep diri dan emosinya, karena dalam memberikan contoh siswa di tuntut aktif untuk menunjukkan suatu yang benar dengan pernyataan khususnya dalam penerapanya)

v Menemukan kuat medan magnetik pada berbagai keadaan (C3)
Alasan : untuk mencapai indikator pembelajaran , siswa mampu menemukan kuat medan dan pada akhirnya siswa dapat memahami konsep rumus kuat medan dan mengerti medan magnet serta dalam memberikan aplikasi baik dalam teori dan mampu mengerti serta mengerjakan/melakukan dalam praktek.
(untuk menemukan kuat medan siswa mampu mengembangkan kreatifitasnya karena tidak semua siswa dapat mengerti dan mengetahui namun ketika siswa sudah mempelajari dan memahami suatu materi yang telah diberikan oleh pengajar siswa dapat menemukannya. Dan dapat mengembangkan konsep diri karena siswa di tuntut dapat menemukan)
b)   Psikomotorik

v Mempraktekan untuk mengidentifikasi karakteristik medan magnet di sekitar kawat berarus dan gaya Magnetik. ( P3 )
Alasan : dengan mempraktekan siswa mampu mengetahui secara langsung karakteristik medan magnet di sekitar kawat berarus sehingga dalam penerapannya siswa tidak akan lupa. 
(Menurut gulo (1982) dan reber (1988) mendefinisikan lupa sebagai ketidakmampuan mengenal atau mengingat sesuatu yang pernah dipelajari atau dialami. Dengan demikian, lupa bukanlah peristiwa hilangnya item informasi dan pengetahuan dari akal kita. cara mengatasi lupa dan jenuh dalam belajar melalui praktek dan dapat mengembangkan tingkat psikomotoriknya)
v  Mempertunjukan kuat medan magnet pada berbagai keadaan. ( P2 )
Alasan : untuk memperkuat daya ingat dan mengembangkan kreatifitas siswa harus mepertunjukan kuat medan magnet pada berbagai keadaan dan dalam kemampuan internal siswa mampu menyiapkan diri ( fisik dan mental ).  
(perkembangan kreatifitas dengan memahami teori dan mempraktekan , siswa akan berkembang dan mempertunjukan kemampuan baik lisan atau praktek dan dapat mengembangkan tingkat psikomotoriknya )

v  Mendemonstrasikan proses pembuatan magnet dengan cara menginduksikan suatu magnet. ( P4 )
Alasan : saya berharap setelah siswa mampu mempraktekan dan menunjukkan kuat medan serta karakteristik magnet , siswa mampu mendemostrasikan percobaan pembuatan magnet secara sederhana dengan cara menginduksinya.
(perkembangan kretifitas dengan memahami teori dan mempraktekan , siswa akan berkembang dan mempertunjukan kemampuan baik lisan atau praktek  dan mampu mengembangkan konsep diri dan dapat mengontrol emosi untuk dapat mengaplikasikan pembuatan magnet , karena dalam pembuatan magnet dengan menginduksi membutuhkan kesabaran dan dapat mengembangkan tingkat psikomotoriknya)

c)    Afektif

v  Mengaitkan suatu teori dengan prakteknya.
Alasan : Ketika teori menyatakan bahwa suatu magnet dibuat dengan cara menggosokan dari satu arah itu akan menjadi magnet , namun ketika menggosokannya dari 2 arah yaitu utara dan selatan menginduksinya tidak terbentuk menjadi magnet.
(Dalam hal ini siswa mampu membentuk sistem nilai menangkap relasi antara nilai bertanggung jawab mengintegrir nilai dan perkembangan nilai, moral dan sikap dapat dilihat, serta mengembangkan konsep diri dan emosi)

v  Mengusulkan tentang proses pembuatan magnet secara sederhana
Alasan : untuk mengetahui siswa mengerti dan paham dalam teori , siswa mampu mengetahui cara-cara lain untuk membuat magnet sederhana dan berani mengapresiasikan usulannya.
(dalam hal ini siswa dapat mengembangkan konsep diri dan emosi untuk memberikan usulnya. Siswa mampu mampu mengatasi lupa dan jenuh dalam belajar karena siswa di tuntut aktif agar siswa berani menyampaikan pendapatnya. Dan siswa dapat mengembangkan nilai, moral dan sikapnya).

3)      Metode Pembelajaran
Psikologi kognitif dan behavioristik pada psikomotorik

4)      Media,alat dan sumber Pembelajaran
·        Media
media presentasi ( LCD Proyektor )
·         Alat dan Bahan praktikum
Power suply, kawat/kabel, magnet batang/ magnet U, amperemeter, kit listrik
·         Sumber Belajar
a)       Buku Siswa
b)       LKS
c)      Buku referensi yang relevan

5)      Strategi Pembelajaran
1)          Pendahuluan
a.       Guru mengucapkan salam dan menanyakan keadaan sisiwa.
b.      Guru memimpin doa sebelum melaksanakan kegiatan belajar mengajar.
c.       Guru mengabsen kehadiran siswa.
d.      Guru menjelaskan tujuan pembelajaran ketika materi yang baru di sampaikan dan pada pertemuan berikutnya guru menjelaskan/menanyakan kembali pokok bahasan materi yang sudah dijelaskan.
e.       Guru menjelaskan secara langsung materi yang akan disampaikan kemudian guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok. ( PB : Kognitif )
( Dalam menjelaskan guru mampu membuat siswa berfikir secara kritis karena dalam pendahuluan merupakan awal penerapan tujuan pembelajaran. Dan dalam teori kognitif , kognitif merupakan untuk menjembatani ke ranah psikomotrik dan afektif)
2             2)      Kegiatan Inti
a.    Guru membimbing peserta didik dalam pembentukan kelompok
b.    Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan materi tentang medan magnet
c.    Perwakilan peserta didik diminta untuk menyebutkan macam-macam magnet dalam kehidupan sehari-hari
d.   Peserta didik mendiskusikan dengan kelompoknya mengenai perbedaan kuat medan dengan medan magnet dan perbedaan cara membuat magnet.
e.    Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal.
(merupakan perkembangan konsep diri dan emosi dengan mengembangkan konsep diri siswa mampu mengatur kata-kata agar dalam penyampaian presentasinya terbentuk interaksi antara pemateri dengan audiens ( komunikatif dalam pembawaan materi )( PB 9 ) ).

3        3)      Penutup
a.    Mengevaluasi pemahaman siswa dalam hasil diskusi
b.    Guru menanggapi hasil diskusi kelompok peserta didik dan memberikan informasi yang sebenarnya.
c.    Peserta didik memperhatikan penjelasan guru mengenai pengertian,sifat medan magnet,kuat medan dan medan magnet.
d.   Memberikan penghargaan bagi kelompok yang melakukan diskusi dengan kinerja yang baik.
e.    Guru memberikan tugas rumah berupa latihan soal.
f.     Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan hamdalah.
( PB : 13 cara mengatasi lupa dan jenuh dalam belajar melalui mengerjakan tugas dirumah)

6)      Penilaian
·        Teknik dan Bentuk Instrumen
Teknik
Bentuk Instrumen

Pengamatan Sikap


Lembar Pengamatan Sikap dan Rubrik


Tes Unjuk Kerja


Tes Uji Petik Kerja dan Rubrik


Tes Tertulis


Tes Uraian dan Pilihan



·         Contoh Instrumen

                        a. Lembar Pengamatan Sikap

No
aspek yang dinilai
3
2
1
keterangan
1
mengagumi mata sebagai alat indera ciptaan Tuhan




2
memiliki rasa ingin tahu (curiosity)




3
menunjukkan ketekunan dan tanggungjawab dalam belajar dan bekerja baik secara individu maupun berkelompok







Rubrik Penilaian Sikap


No
Aspek yang dinilai
Rubrik





1





Mengagumi mata sebagai alat indera ciptaan Tuhan

3: menunjukkan ekspresi kekaguman terhadap mekanisme penglihatan mata manusia dan mata serangga dan/atau ungkapan verbal yang menunjukkan rasa syukur terhadap Tuhan
2: belum secara eksplisit menunjukkan ekspresi kekaguman atau ungkapan syukur, namun menaruh minat terhadap mekanisme penglihatan mata manusia dan mata serangga
1: belum menunjukkan ekspresi kekaguman, atau menaruh minat terhadap mekanisme penglihatan mata manusia dan mata serangga, atau ungkapan verbal yang menunjukkan rasa syukur terhadap


2


menunjukkan rasa ingin tahu

3: menunjukkan rasa ingin tahu yang besar, antusias, terlibat aktif dalam kegiatan kelompok
2: menunjukkan rasa ingin tahu, namun tidak terlalu antusias, dan baru terlibat aktif dalam kegiatan kelompok ketika disuruh
1: tidak menunjukkan antusias dalam pengamatan, sulit terlibat aktif dalam kegiatan kelompok walaupun telah didorong untuk terlibat


3




Menunjukkan ketekunan dan tanggungjawab dalam belajar dan bekerja baik secara individu maupun berkelompok


3: tekun dalam menyelesaikan tugas dengan hasil terbaik yang bisa dilakukan, berupaya tepat waktu.
2: berupaya tepat waktu dalam menyelesaikan tugas, namun belum menunjukkan upaya terbaiknya
1: tidak berupaya sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas, dan tugasnya tidak selesai




b.      Tes Uji Petik Kerja

No.
Aspek yang di nilai
3
2
1
Keterangan
1
Mengetahui alat yang digunakan untuk menginduksi magnet
2
Mengkaji hasil materi pembelajaran melalui uji coba pada alat-alat yang sudah tersedia
3
Laporkan hasil percobaan pembuatan magnet secara sederhana


Rubrik Penilaian Tes Uji Petik Kerja

No.
Aspek yang dinilai
Rubrik
1
Mengetahui alat yang digunakan untuk menginduksi magnet
2
Mengkaji hasil materi pembelajaran melalui uji coba pada alat-alat yang sudah tersedia
3
Laporkan hasil percobaan pembuatan magnet secara sederhana


c.       Tes Tertulis

No.
Aspek yang di nilai
3
2
1
Keterangan
1
Mengetahui pokok materi yang telah dipelajari ( pengertian, karakteristik dll)
2
Menjelaskan proses pembuatan magnet secara sederhana
3
Mengkategorikan kegunaan magnet dalam kehidupan sehari-hari


Rubrik Penilaian Tes Tertulis

No.
Aspek yang dinilai
Rubrik
1
Mengetahui pokok materi yang telah dipelajari ( pengertian, karakteristik dll)
2
Menjelaskan proses pembuatan magnet secara sederhana
3
Mengkategorikan kegunaan magnet dalam kehidupan sehari-hari





Mengetahui

Kepala Sekolah                                                                Guru Mata Pelajaram



.........................                                                                ...................................

Disqus Shortname

Comments system